Rekor Horor 72 Tahun Menghantui The Reds

Rekor kelam yang dihindari selama 72 tahun kini menghantui Liverpool saat tim ini bertandang ke markas Eintracht Frankfurt di ajang Liga Champions 2025/2026. Dalam pertandingan yang diadakan pada Kamis dini hari WIB (23/10), The Reds mengalami serangkaian kekalahan yang cukup memprihatinkan, sehingga memicu kekhawatiran akan terulangnya sejarah pahit bagi klub asal Merseyside tersebut.

Setelah kekalahan mengejutkan 1-2 dari Manchester United, Liverpool kini tengah berjuang untuk menghindari kekalahan kelima secara beruntun. Melihat perjalanan Liverpool yang seakan terjebak dalam siklus negatif, pelatih Arne Slot harus segera menemukan solusi untuk membangkitkan performa tim ini.

Keadaan tim saat ini sangat jauh dari kata ideal. Jika mereka gagal meraih kemenangan melawan Eintracht, Liverpool akan menciptakan rekor buruk yang diingat sejak 12 September 1953, saat mereka mengalami lima kekalahan beruntun yang tidak pernah terulang lagi.

Mengungkap Sejarah Kelam Liverpool yang Terulang Kembali

Sebelum meraih kemenangan besar di kandang melawan Stoke City setelah serangkaian kekalahan itu, Liverpool baru saja disingkirkan oleh sejumlah tim hebat seperti Newcastle United dan Chelsea. Kemenangan tersebut memberikan harapan baru, namun situasi saat ini tampaknya menunjukkan pola yang sama. Liverpool tidak hanya harus menghadapi lawan yang tangguh, tetapi juga beban mental yang berat.

Apabila Liverpool kalah dalam laga menghadapi Eintracht, mereka akan kembali mengulangi tragedi olahraga demi sejarah buruk tersebut. Lima kekalahan berturut-turut dimulai dari laga melawan Bolton Wanderers, diikuti Newcastle United dan tim-tim besar lainnya.

Di sisi lain, ada kegelisahan di benak para penggemar dan tim, mengingat performa belakangan ini yang kurang memuaskan. Meskipun memiliki penguasaan bola yang baik, mereka sering kali tidak dapat memanfaatkan peluang dengan baik dan sangat rentan dalam pertahanan.

Analisis Kinerja Tim dan Potensi Terjadinya Kekalahan

Kondisi Liverpool yang kebobolan 17 gol dalam 12 laga terakhir menunjukkan ada masalah mendasar dalam pertahanan mereka. Para pemain harus belajar dari kekalahan ini dan taktik yang diterapkan lawan harus diperhatikan dengan baik. Ini adalah tantangan yang harus dihadapi, terutama saat berawal dari posisi yang tidak menguntungkan.

Eintracht Frankfurt, dengan semangat yang tinggi, akan mencoba mengeksploitasi kelemahan Liverpool. Dalam sejarahnya, Liverpool tidak pernah kalah dari Eintracht dalam kompetisi resmi, tetapi mereka tidak bisa hanya mengandalkan sejarah untuk memenangkan pertandingan kali ini.

Tim asuhan Dino Toppmoller juga tidak terlepas dari masalah, tetapi jumlah gol yang mereka cetak menunjukkan bahwa lini depan mereka cukup mengesankan. Pemain kunci seperti Jonathan Burkardt dan Can Uzun menunjukkan performa menjanjikan dengan total enam gol setiap mereka pada musim ini.

Performa Striker dan Peluang di Pertandingan Selanjutnya

Sementara itu, Liverpool harus berpacu dengan waktu untuk menemukan kembali ketajaman mereka. Meskipun banyak ekspektasi menyertai pemain anyar mereka, beberapa dari mereka seperti Hugo Ekitike telah menunjukkan kinerja yang baik dengan mencetak lima gol di semua ajang.

Namun, pemain bintang seperti Mohamed Salah kini hanya mencetak tiga gol, sangat jauh dari harapan para penggemar. Hal ini menunjukkan bahwa strateginya belum bisa dimaksimalkan dengan baik oleh pelatih, yang saat ini dihadapkan pada tekanan besar untuk memperbaiki situasi.

Eintracht, yang terbukti lebih efektif di lini depan, tampaknya akan menciptakan peluang lebih banyak daripada Liverpool. Jika pertahanan Liverpool tidak memperbaiki diri, hal ini bisa menjadi mimpi buruk tidak hanya bagi tim, tetapi juga bagi penggemar setia mereka.

Related posts